MOJOKERTO - Mengusung tuntutan kenaikan upah, puluhan buruh yang tergabung dalam Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Mojokerto melakukan aksi turun jalan, kemarin. Mereka menggelar aksi demo di dua tempat yaitu Pemkot Mojokerto dan Pemkab Mojokerto.
Aksi diawali dengan long march dari Taman Makam Pahlawan (TMP) menuju pintu gerbang Pemkot Mojokerto. Dengan memanfaatkan separo jalan, buruh yang terdiri dari sebagian besar perempuan itu menggelar orasi dan tari teaktrikal. Beberapa buruh terlihat kusyu memainkan cerita tentang ketertindasan kaum buruh karena kebijakan yang tak berpihak. "Sifatnya memang kampanye agar kenaikan upah bisa 100 persen KHL," kata Koordinator Aksi, Mustofa. Hal itu dikarenakan kenaikan yang disepakati hanya sebesar 90 persen.
Usai perwakilan menyampaikan tuntutan di DPRD Kota Mojokerto, aksi kaum buruh ini dilanjutkan ke Pemkab Mojokerto. Dengan warna yang sama mereka menutup separo jalan depan gerbang pemkab dan menyampaikan orasinya. Selain menuntut kenaikan upah 100 persen KHL, para buruh ini juga meminta penghapusan buruh kontrak dan outsourcing, stop PHK, bangun industri nasional demi kepentingan rakyat dan ambil alih perusahaan tambang. Aksi diakhiri dengan penyampaian materi di DPRD Kabupaten Mojokerto. (yr)
Sumber : Jawa Pos, Radar Mojokerto tanggal 18 Juli 2006.