Wakil Walikota Mojokerto berkeinginan menjadikan Even Tour de East Java (TdEJ) sebagai agenda tahunan Kota Mojokerto. Sebab even internasioanl ini memiliki sejumlah manfaat positif bagi Kota Onde-Onde.
Hendro yang selama 4 hari terus memantau pelaksanaan TdEJ di wilayah Mojokerto mengungkapkan, bahwa TdEJ tidak hanya menyuguhkan hiburan kelas internasional kepada warga Mojokerto, tapi juga memberikan keuntungan secara finansial berupa devisa . Ini mulai dari dari pemasukan hotel, makanan, dan pedagang kaki lima (PKL). â??Hotel-hotel mendapatkan keuntungan luar biasa dari adanya even ini. Jika hal ini dijadikan agenda tahunan, kan cukup menguntungkan,â? terangnya. Belum lagi nama Mojokerto jadi lebih terkenal, karena akan tetap dikenal oleh peserta dan panitia. Inilah yang kedepannya mampu meningkatkan pariwisata di Kota Mojokerto.
Sebelum melepas rombongan peserta TdEJ ke Bromo pada 8 Juli lalu, Hendro memang sempat menyatakan kesetujuannya jika Mojokerto ikut menggelar even TdEJ secara rutin.
Sementara itu, pihak Harry Enterprise sebagai penyelenggara kegiatan ini, dalam penutupan TdEJ di Surabaya Minggu (9/7) lalu mengatakan, pada TdEJ 2007 mendatang, kemungkinan besar rutenya tidak akan mengalami perubahan sebagaimana TdEJ 2006 yang lalu. Ini berarti, Kota Mojokerto akan kembali menjadi tuan rumah. Hanya, nantinya jumlah stage akan ditambah hingga mencapai 7 stages.
Sumber : Radar Mojokerto, Kamis, 13 Juli 2006