DARI total jumlah siswa SMA/SMK peserta UN di Kota Mojokerto tahun ini, angka ketidaklulusan berada pada kisaran lima persen. Demikian diungkapkan Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Sutomo. Dikatakan Sutomo, terkait proses hasil UN, pihaknya telah memanggil seluruh kepala sekolah di wilayah kerjanya. Dengan perkiraan tersebut, maka jumlah kelulusan diasumsikan mencapai 95 persen. "Rata-rata yang tidak lulus SMA, SMK lima persen," katanya. Jumlah lima persen tersebut merupakan hasil rata-rata dari siswa yang tidak lulus di SMA dan SMK. Dikatakan Sutomo, jumlah siswa SMA yang tidak lulus mencapai 7 persen. Sedangkan mencapai SMK 3 persen. "Kalau SMA 7 persen itu mencapai 130 siswa dan SMK 58 siswa," katanya. Namun demikian, hasil tersebut termasuk masih menunjukan adanya peningkatan hasil perolehan nilai. Alasannya, pada tahun sebelumnya saat pengumuman pertama, diperoleh hasil yang tidak lulus rata-ratanya mencapai 7 persen. Namun, karena ada ujian ulangan, mereka bisa mengikuti ujian lagi. Sedangkan, pada ujian tahun ini ujian ulangan ditiadakan. "Kalau melihat rata-ratanya memang ada peningkatan hasil perolehan nilai. Namun, karena tidak ada her, maka tidak bisa ujian ulang," katanya. Sementara itu, terkait mekanisme pengumuman kelulusan sendiri, dirinya mengaku sudah mengimbau kepada seluruh kepala sekolah agar menghindari kerumunan di sekolah. "Kalau soal pengumuman pada Senin sekitar pukul 09.00 sampai 10.00 yang penting tidak ada kerumunan siswa di sekolah. Bisa diantar ke rumah, atau orang tua dipanggil. Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan satpol PP untuk mengantisipasinya," ujarnya. (abi)
( Sumber : Radar Mojokerto )