Agar Piala Dunia, Tak Pengaruhi Kinerja MOJOKERTO - Jam tayang pertandingan Piala Dunia hingga larut malam dan pagi hari, mendapat perhatian khusus Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono. Wali Kota berharap hal itu tidak menyebabkan penurunan kinerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Mojokerto hanya gara-gara kelelahan nonton sepak bola dunia tersebut. Dirinya menyadari, menonton sepak bola merupakan hak semua orang. Tak terkecuali PNS Pemkot Mojokerto. Meski demikian, dirinya tetap merasa perlu mengingatkan agar kondisi tersebut tidak mempengaruhi kinerja. Seluruh PNS tetap harus melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya seperti hari-hari sebelumnya. "Kalau mau nonton bola, ya silahkan saja itu kan hak mereka. Namun, jangan lantas karena kelelahan dan ngantuk mengakibatkan kinerja jadi menurun," ujarnya. Meski tidak ada sanksi khusus, namun dirinya tegas bakal menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap pegawai di lingkungan kerjanya yang diketahui lalai pada tugas dan tanggungjawabnya. Selain itu, dirinya minta Bawaskot lebih sering mengontrol seluruh unit kerja. "Kalau ada yang tidak disiplin, kami tidak segan-segan menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Sebenarnya tidak ada perbedaan Piala Dunia atau tidak. Sebelumnya, kami juga menekankan agar PNS disiplin. Sehingga, tidak ada sanksi khusus," tegasnya. Terlebih lagi, penekanan terhadap peningkatan kedisiplinan itu sedikit banyak telah dilakukan. Salah satunya dengan menggeser jam kerja. "Kami menggeser jam kerja itu kan juga menjadi salah satu upaya agar pegawai bisa lebih disiplin. Dengan bergesernya jam kerja, tidak ada alasan untuk terlambat," katanya. Secara terpisah, Asisten I Pemkot Mojokerto, Sutikno mengatakan, pihaknya akan lebih memperketat abesensi para pegawai tersebut. Mereka tidak boleh mengalami penurunan kinerja hanya karena kelelahan lihat pertandingan sepak bola. "Seluruh PNS selama ini memang diabsen. Dan, karena terbuka kemungkinan adanya pengaruh Piala Dunia ini akibat kelelahan nonton, nanti akan lebih diperketat," katanya. (abi)
( Sumber : Radar Mojokerto, Senin, 12 Juni 2006 )