Bedah Rumah Harus Diawasi
  • Post by kota on 07 June 2006
blog-image

MOJOKERTO - Kalangan anggota DPRD Kota Mojokerto dan eksekutif satu suara bakal menindak tegas adanya penyimpangan dalam pelaksanaan program bedah rumah. Kedua lembaga ini menyatakan membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima laporan dari semua pihak jika ditemukan adanya penyimpangan di lapangan. Demikian yang terungkap di tengah koordinasi legislatif yang notabenenya tim monitoring dan eksekutif, kemarin (6/6) siang. "Kalau memang ada yang menemukan penyimpangan langsung laporkan pada kami," tegas Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, HM Sochib. Menurutnya, selain membuka pintu lebar-lebar menerima laporan, kapasitasnya sebagai tim monitoring, pihaknya juga akan mengawasi secara ketat pelaksanaan program tersebut. Dirinya juga menegaskan, tidak akan main-main dengan program yang langsung menyentuh masyarakat tersebut. "Selain tetap berkoordinasi dengan eksekutif, kami juga tetap akan mengawasi. Kalau ditemukan penyimpangan, kami langsung akan memberikan tindakan," tegasnya. Jika dalam pelaksanaan awal baik, dirinya memiliki harapan program tersebut dapat dilanjutkan pada tahun akan datang. "Ini adalah langkah awal. Sehingga harus berjalan dengan baik. Kalau baik, kan dapat dilanjutkan tahun depan," ujarnya. Penegasan yang sama dilontarkan pihak eksekutif. Imam Sampurno, Kepala Bappeko Mojokerto mengatakan, selama ditemukan penyimpangan dengan diperkuat data, maka pihaknya meminta untuk secepatnya dilaporkan kepada pihaknya. Misalnya, penyimpangan bestek, atau anggaran. "Kalau menemukan penyimpangan lengkap datanya, laporkan saja kepada kami. Kami akan menegur pelaksananya. Sedangkan pelaksananya sendiri adalah dari kelurahan," katanya. Masih terkait bedah rumah, sebenarnya di tengah pelaksanaannya belakangan ini, pihaknya menghadapi persoalan yang sebelumnya tidak diantisipasi. Dikatakan Imam Sampurno, persoalannya adalah soal pengangkutan bahan. "Untuk pengangkutan itu kan ada yang tidak bisa langsung masuk ke lokasi. Sehingga harus mengeluarkan biaya lagi mengangkut ke dalam. Itu sebelumnya tidak terpikir sama sekali oleh kami. Lain kalau soal tukang, kan sudah ada alokasinya," katanya. (abi)
( Sumber : Radar Mojokerto, Rabu, 07 Juni 2006 )