Pemkot Dituding Kurang Serius
  • Post by kota on 05 June 2006
blog-image

Soal Mangkraknya Program JTM MOJOKERTO - Alasan hujan yang sebelumnya disuguhkan Pemkot Mojokerto sebagai penyebab mangkrak-nya program sentra wisata kuliner Jogging Track Mojokerto (JTM), tidak seluruhnya diterima pihak pelaksana di lapangan. Sebaliknya, mereka malah menuding penyebab paling mendasar justru karena Pemkot Mojokerto kurang serius menggarap program yang awalnya diharapkan dapat mendongkrak potensi wisata dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Demikian dikatakan Koordinator Pelaksana JTM Soni Basuki Raharjo. Menurutnya, sejak awal seharusnya pemkot sudah memberikan penegasan soal anggaran operasionalnya. Selama ini, anggaran yang dikucurkan pemerintah hanya sebatas untuk pengadaan. Salah satunya, membuat rombong dan perlengkapan penerangan. "Selama ini anggaran untuk yang di lapangan tidak ada. Sehingga, pelaksanaan selama ini hanya mengandalkan dari lapangan," ungkap Soni Basuki Raharjo. Soni mengemukakan, faktor hujan itu bukan alasan mendasar. Alasannya, jika karena hujan, dapat diantisipasi dengan menyediakan tenda. "Bahkan, sebenarnya pengadaan tenda sudah ada yang mengatasi, yakni dari pihak ketiga," katanya. Dirinya menyayangkan sikap pemkot yang kurang responsif memberikan ketegasan sikap. Padahal, tanpa harus mengeluarkan uang APBD, JTM bisa dilaksanakan dengan baik. Alasannya, dari pihaknya sendiri sudah berusaha bernegosiasi dengan pihak pemkot dan pemasang reklame. "Coba kalau pemkot bersikap bahwa pajak reklame bisa langsung dialokasikan untuk operasional, tentunya tidak sampai seperti ini," katanya. "Kami sejak awal telah menawarkan ke pemkot. Namun, sampai tahap pertama selesai, belum ada jawabannya. Sedangkan untuk membebaskan pajak itu, harus ada keputusan wali kota," ujarnya. Sementara itu, mangkrak-nya JTM juga disikapi serius Bagian Perekonomian. Pemkot mulai berkomunikasi dengan pelaksana lapangan. Hal itu erat kaitannya menggarap potensi ekonomi di kawasan tersebut ke depan. "Kita sudah melakukan pembahasan. Selanjutnya, akan kami matangi lagi," kata Kabag Perekonomian Kota Mojokerto Bagus Wahju Broto. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam paparan jawaban Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono terhadap pandangan umum (PU) Fraksi Gabungan dan Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) terkait pembahasan Raperda Perhitungan APBD 2005, pemkot menyatakan bahwa penyebab mangkrak-nya JTM adalah karena sering turun hujan. Demikian itu dianggap menjadi kendala yang harus segera ditemukan jalan keluarnya. Sebab, dengan musim hujan, tak hanya pedagang yang terganggu, namun juga menyebabkan jumlah pembeli menjadi minim. (abi)
( Sumber : Radar Mojokerto, Minggu, 04 Juni 2006 )