Seakan tidak mau kalah dengan mereka yang menghirup udara bebas, sebanyak 19 napi di LP Mojokerto mulai Kamis (1/6) lalu hingga Sabtu (2/6) hari ini juga mengikuti ujian akhir Paket-B (setara SMP) di LP Mojokerto. Peserta ujian akhir ini sebenarnya mencapai 20 napi. Namun, seorang napi tidak hadir, karena yang bersangkutan keburu keluar LP beberapa hari menjelang pelaksanaan ujian. Kasubdin Diklusporabud Dinas P dan K Kota Mojokerto Bambang S mengungkapkan, banyak dari napi yang justru tertarik meneruskan pendidikannya tatkala mereka berada di dalam LP. Ini karena, Dinas P dan K memang sangat pro-aktif dalam membuka kelas Paket-B di dalam LP. "Bisa jadi kalau mereka tidak masuk ke LP, mereka tidak melanjutkan sekolahnya," jelas Bambang. Dari pantauan koran ini, peserta ujian Paket-B ini memang rata-rata sudah tidak muda lagi. Karena alasan ekonomi keluarga, banyak dari mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, dan akhirnya malah terjebak dalam lingkungan yang menyimpang. Layaknya ujian pada umumnya, mereka juga dibekali dengan daftar peserta ujian dan mengenakan seragam warna putih. Yang menarik lagi, semua fasilitas sekolah dan ujian digratiskan. "Semuan gratis. Pensil pun mereka kami beri," lanjut Bambang. Selain di LP, ujian Paaket-B juga dilaksanakan di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, dengan diikuti sebanyak 61 peserta. (ddy)
( Sumber : Radar Mojokerto, Sabtu, 03 Juni 2006 )