Dewan Paparkan Tujuan Kunker
  • Post by kota on 02 May 2006
blog-image

Hasilnya Siap Dibuka ke Masyarakat SEMENTARA itu, setelah mendapatkan sorotan terkait kesiapan kunjungan kerja (kunker) ke Makassar, pimpinan DPRD Kota Mojokerto merasa perlu memaparkan maksud dan tujuannya. Selain soal peningkatan PAD, pada kunker kali ini mereka juga membidik langkah Pemkot Makassar yang menggratiskan buku pelajaran bagi siswa SD sampai SMA sederajat. Kepada wartawan, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto HM. Sochib mengungkapkan, keberangkatannya ke Makassar bukan tidak dengan kesiapan atau tangan kosong. Namun, dipilihnya daerah tersebut karena dewan mengetahui bahwa Makassar memiliki kelebihan dalam hal peningkatan PAD dan pelayanan kepada masyarakatnya. Selain itu, karena potensi dan faktor lainnya, Makassar memiliki banyak kesamaan dengan Kota Mojokerto. "Kami sudah memersiapkan segala. Termasuk apa saja yang bakal kami tanyakan di sana. Sehingga, dalam waktu yang sedikit itu bisa mendapatkan hasil banyak," ungkapnya kemarin. Menurutnya, langkah terobosan yang dilakukan Makassar menaikkan PAD tanpa harus menaikkan retribusi, merupakan sesuatu yang menarik. Dirinya mengaku, langkah itulah yang sebenarnya diinginkan dewan. Sehingga, meskipun keinginan bisa menaikkan PAD sangat besar, namun tidak memberatkan masyarakat. "Untuk bisa berhasil seperti itu, mereka mengoptimalkan potensi yang ada, dan menekan kebocoran retribusi. Namun, itu kan perlu untuk dikorek lebih dalam lagi, termasuk mekanisme pelaksanaannya," katanya. Meskipun dirinya tidak secara tegas mengatakan masih adanya kebocoran retribusi di Kota Mojokerto, namun paling tidak, hal itu perlu untuk diantisipasi. Termasuk menjadi tujuannya memilih kunker ke Makassar adalah, karena pemerintah daerah sana mampu memberikan pelayanan buku gratis terhadap semua siswa mulai SD sampai SMA negeri maupun swasta. "Itu kan harus kita pelajari juga. Apakah mereka mencetak sendiri atau ada pihak ketiga?" ungkapnya. Menurutnya, terkait hal itu, pihaknya sudah banyak menerima keluhan masyarakat. Alasannya, walaupun SPP sekolah sudah digratiskan, namun masih harus membeli buku. "Ini hasilnya kan juga untuk masyarakat. Khususnya warga Kota Mojokerto, dapat lebih enak jika bukunya juga gratis. Karena itu, kami akan memelajari cara Kota Makassar tersebut," jelasnya. Untuk itu, dalam rombongan nanti juga akan diikutsertakan dari pihak eksekutif. Antara lain, Bappeko, Dispenda, Dinas P dan K, Disperindag dan Dinas Perekonomian. Dirinya juga menyatakan kesiapannya untuk membuka kepada masyarakat hasil yang didapat dari Makassar. Sehingga, masyarakat dapat mengawal dan mengawasinya bersama-sama. "Sebenarnya, SPP gratis dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin itu kan hasil dari kunker ke Jembrana, Bali," ungkap dia. (abi)
Sumber : Jawa Pos, Radar Mojokerto Selasa 02 Mei 2006