blog-image

SARASEHAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS HIV/AIDS merupakan virus yang menakutkan masyarakat karena mematikan bagi penderitanya oleh karena itu sangat perlu adanya sarasehan maupun dialog interaktif cara pencegahan dan penanggulangan penularan virus HIV/AIDS. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr. Ambar Sutrisno, MSi tujuan diselenggarakan sarasehan : 1. Memperkuat kepemimpinan dan komitmen berkelanjutan untuk mendorong percepatan pencegahan dan penanggulanagan virus HIV/AIDS. 2. Meningkatkan kesadaran publik, menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA 3. Memutus mata rantai penularan virus HIV/AIDS 4. Menyebarluaskan informasi tentang bahaya virus HIV/AIDS 5. Melakukan dialog antara jajaran Pemerintah Kota, LSM, Kelompok masyarakat dan perwakilan pelajar SMU Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka hari HIV/AIDS sedunia tanggal 1 Desember 2005 : 1. Dialog interaktif di media elektronik dan cetak 2. Pemasangan spanduk pada tempat-tempat umum 3. Penyebarluasan informasi melalui leaflet, brosur tentang bahaya HIV/AIDS 4. Melakukan pelatihan konselor HIV/AIDS 5. Pemeriksaan sample darah penderita HIV/AIDS pada kelompok resiko tinggi 6. Sarasehan, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sebagai puncak acara peringatan hari HIV/AIDS se-dunia tahun 2005 7. Pelatihan ketrampilan dan pemberian bantuan alat bantu usaha (mesin jahit) pada kelompok resiko tinggi oleh Dinas Sosial Dalam kesempatan ini telah diundang 100 peserta terdiri dari : a. Para waria 35 orang yang hadir 25 orang b. LSM, tokoh masyarakat, PKK, Konselor HIV/AIDS 25 orang c. Perwakilan pelajar SMA se-Kota Mojokerto 40 orang Sedangkan nara sumber dari kegiatan ini : - Walikota Mojokerto - Jajaran Muspida Kota mojokerto - Anggota Komisi penanggulangan HIV/AIDS Dalam kesempatan ini Walikota memberikan sambutan yang dibacakan Wakil Walikota Hendro Suwono, SH. MHum disamping terima kasih kepada penyelenggara atas dilaksanakan sarasehan juga mengharap dengan kegiatan ini dapat menyentuh dan dirasakan oleh peserta khususnya bagi para pemuda karena pemuda sebagai penerus bangsa dan sebagai pewaris bangsa tentu kita tidak menginginkan jika bangsa Indonesia menjadi rusak, pemudanya tidak bisa berfikir, bodoh, malas tidak produktif, aktifitas menurun dan mengurung diri sebagai akibat dari virus HIV/AIDS. Kita semua tahu bahwa HIV/AIDS sampai sekarang belum ditemukan vaksin maupun obat yang mujarab untuk pencegahan dan penyembuhan, mengingat Jawa Timur termasuk Propinsi di Indonesia yang menduduki urutan ke tiga penderita HIV/AIDS sampai Agustus 2005 jumlah yang terdeteksi infeksi penyakit mematikan ini sebanyak 1103 kasus HIV/AIDS terbanyak di temukan di Surabaya, disusul Kota Malang, Banyuwangi, Sidoarjo, Jember dan Kota Mojokerto.