blog-image

PEMOTRETAN DAN PENDISTRIBUSIAN ASKES WARGA MISKIN Kota Mojokerto, Selasa (21/6). Sosialisasi pemotretan dan pendistribusian askes warga miskin dilakukan sebagai upaya untuk terlaksananya pelayanan kesehatan keluarga miskin secara maksimal dan dapat terlaksananya pendataan dan kartu pemotretan tepat sasaran. Hal ini disampaikan oleh Ka.Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr.Ambar Sutrisno, dihadapan para peserta sosialisasi dari seluruh Kepala kelurahan, Camat dan dinas/instansi terkait di Pendopo Graha Praja wijaya Kota Mojokerto,Selasa (21/6). Lebih lanjut dikatakan, kegiatan sosialisasi ini didasarkan pada SK menteri Kesehatan nomor 56/Menkes/SK/I/2005 tertanggal 12 januari 2005, yang mana PT Askes ditunjuk sebagai pengelola askes keluarga miskin sekaligus mempunyai tugas dan kewajiban untuk melaporkan pemetaan keluarga miskin. Sedangkan untuk pelayanan dasar bagi keluarga miskin melalui Puskesmas bisa berlanjut ke RSUD Dr.Wahidin Sudirohusodo maupun ke RS Dr.Soetomo Surabaya dengan membawa rujukan dari puskesma setempat.. Walikota Mojokerto yang diwakili Sekdakot Mojokerto, Drs.Soebiyantoro.MSi dalam arahannya menyampaikan berdasarkan data dari dinas KBKS Kota Mojokerto, masyarakat miskin di Kota Mojokerto pada tahun 2004 mencapai 12.128. Suatu jumlah yang cukup besar untuk wilayah Kota Mojokerto yang hanya terdiri dari dua Kecamatan. Oleh karena itu melalui kegiatan sosialisasi ini dapat diwujudkan bagi warga miskin benar-benar menerima pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya. â??saya berharap sosialisasi ini, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, supaya di kota mojokerto tidak ada lagi keluarga miskin yang tidak mempunyai kartu askesâ? kata Soebiyantoro. Dengan demikian tidak akan terjadi alasan bagi warga miskin tidak dapat memperoleh layanan kesehatan, hanya karena tidak mempunyai kartu askes. â??momen ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat miskin yang ada di Kota Mojokertoâ? jelas Soebiyantoro. Dikatakan, keberhasilan di bidang kesehatan sudah mulai dirasakan masyarakat. Tetapi masih banyak yang akan dilakukan, secara terus-menerus berupaya agar pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya bagi masyarakat miskin di kota mojokerto semakin ditingkatkan pula, mulai dari masih adanya beberapa kasus kematian bayi, balita yang kurang gizi, sampai pada kasus kematian ibu yang secara nasional masih tinggi, yaitu mencapai 40 orang setiap harinya Selanjutnya diharapkan kepada semua pihak untuk bisa berprilaku hidup sehat, dengan berpegang pada adanya tiga perilaku sehat yang terpenting, yaitu : pertama, tidak merokok atau madat. kedua, beraktifitas fisik sehat atau membiasakan hidup bersih dan sehat, serta melakukan olah raga secara cukup. dan ketiga, mengkonsumsi makanan yang cukup gizi dan berserat. â??dengan berpegang prilaku hidup sehat itu Insya Allah terjamin kesehatannyaâ? kata Soebiyantoro. wys).