blog-image

MODIN PEREMPUAN MASIH KURANG DI KOTA MOJOKERTO Kota Mojokerto, Selasa, (7/6). Masih kurangnya tenaga modin perempuan di lingkungan kelurahan se-kota Mojokerto, maka dilakukan pelatihan perawatan jenazah sesuai dengan prosedur standart kesehatan bagi ibu-ibu oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto, di Gedung Dharma Wanita Kota Mojokerto, Selasa (7/6). dengan diikuti sebanyak 42 orang terdiri dari perwakilan masing-masing Kelurahan, Kecamatan, Tim Penggerak PKK dan Pengurus Muslimat Kota Mojokerto. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto, untuk mewujudkan kemandirian masyarakat mampu membangun dirinya berdasarkan potensi, kebutuhan, aspirasi dan kewenangan yang ada termasuk lembaganya sebagai visi dan misinya untuk mengembangkan aspek sosial, budaya dalam masyarakat dan meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bernegara, yang disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Drs.Risdy Harintoko,MM dalam acara peresmian pelatihan perawatan jenazah tersebut. Lebih lanjut dikatakan, pelatihan perawatan jenazah berlangsung selama satu hari ini disamping penyajian materi dan dialog juga dilakukan praktek memandikan jenazah. Sebagai penyaji dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, RSU Dr.Soetomo Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Dep.Agama Kota Mojokerto, BPM Kota Mojokerto, Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto dan LSM Peka Kota mojokerto. Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan, Budiman Sudijono, MM dalam sambutannya mewakili Walikota Mojokerto, menyampaikan tenaga modin perempuan semakin tahun semakin langka, maka dengan adanyak pelatihan ini, diharapkan tenaga yang merawat jenazah wanita dapat tersedia, atau paling tidak ibu-ibu peserta pelatihan akan mendapat tambahan wawasan pengetahuan tentang tata cara merawat jenazah, terutama bagaiman cara merawat jenazah wanita, sekaligus bagaimana cara memperlakukan jenazah bagi penderita hiv/ aids menurut kesehatan. Dengan demikian ibu-ibu tak perlu kawatir atau ragu-ragu lagi untuk memperlakukan jenazah penderita pra pemakaman, apalagi pelatihan perawatan jenazah ini sesuai dengan prosedur standar yang dibakukan oleh kesehatan Oleh karena itu diharapkan para peserta yang sudah memperoleh bekal pengetahuan dan wawasan ini mau menularkan kepada ibu-ibu yang lain melalui kegiatan PKK maupun kegiatan organisasi wanita lainnya. â??agar bisa terpenuhi kebutuhan tenaga memandikan jenazah wanita, hendaknya ditularkan pada perempuan yang lainâ?? tandas Budiman. Selanjutnya dikatakan, untuk meningkatkan kualitas SDM bagi perempuan. disamping itu ketrampilan merawat jenazah merupakan upaya untuk meningkatkan peranan wanita agar sejajar dengan pria, untuk lebih berperan lebih aktif dalam kegiatan pembangunan disegala bidang. Disamping itu, sebagai upaya tidak langsung bagi perlindungan terhadap kodrat wanita, bersikap hormat, dan menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita. serta memberikan pengetahuan pada masyarakat agar terhindar dan mampu mencegah penyebaran virus HIV/Aids yang ada pada jenasah yang dirawatnya.(wys).