Dua Lumbung Pad Kota Minimalis
  • Post by Kota on 15 October 2015
blog-image

Mojokerto-Lumbung pendapatan asli Daerah (PAD) leat retribusi daerah masih saja ada yang di bawah target.Retribusi pelayanan pasar-kios dan retrebusi pemeriksaan kesehatan hewan di potong teramat rendah.

DuaDiantara puluhan retribusi daerah yang mencapai raihan positif,rupanya ada dua di antaranya yang masih kendur. Capaian melorot dari target itu terbaca dalam laporan penerimaan pendapatan yang di keluarkan dinas pendapatan,pengolahan,keuangan,dan asset(DPPKA) Kota Mojokerto per 30 september 2015.

            Restribusi pelayan pacar kios di target Rp. 722.608.600. sampai akhir septerber lalu,raihnya baru Rp.312.079.679 alias baru sentuh 43,19% dari target yang ada.

Di perkirakan,kekurangan pemasukan dari restribusi itu mencapai Rp. 410.528.921

            Sedangkan,perolehan restribusi pemeriksaan kesehatan hewan sebelum di potong lebih rendah lagi. Dari target Rp213.444.000 per tahun 2015,samapi kini baru menyentuh Rp.73.332.000. Baru sekitar 34.36% tercapai. Dan masih ada kekurangan Rp140.112.000 yang harus di penuhi hingga akhir tahun datang. Rendahnya capaian kedua pendulang PAD itu di akui kepala DPPKA Agung Mulyono. Ia mengatakan,hanya ada dua capaian resterbusi dari sekian banyak restribusi daerah yang terbilang jauh dari target. Rata-rata restribusi daerah lainya sudah beejalan stabil. Artinya,berada di atas dari 50%. “ada dua yang masih di bawah target,”jawanya ketika di Tanya soal capaian restribusi.

            Hanya saja,dirinya belum mengetahui detele kendala yang menimpah instansi penarik restribusi tersebut.untuk restribusi pelayan pasar-kios ditangani diskopprindang.sedangkan distribusi pemeriksaan kesehatan hewan sebelum di potong di tangani dinas pertanian.”kami terus terang belum tau sebabnya apa.karna,restribusi daerah secara langsung di tangani oleh instansi terkait,”akui Agung.

            Namun demikian,pihaknya tetap koordinasi dengan insatansi-instansi tersebut.utamanya,instansi pendulang PAD. Sediannya,bakal di adakan efaluasi capaian restribusi daerah. Itu untuk singkrongakan perolehan dengan kendala. “Supaya apa yang sudah di targetkan bias tercapai,”ingin Agung.

            Secara umum,PAD Koota Mojokerto terhitung sampai 30 september 2015 mencapai 91.008.294.656,02. Jumlah itu lebih rendah dari target yang di patok sebesar Rp 117.157.806.747. Capaian 77,68% itu diklain DPPKA bakal segera meningkat.  PAD dari hasil pajak daerah di sebutkan sudah mencapai 99.74. Sedangkan hasil restribusi daerah sebesar 995,17%

            Sementara,hasil pengelolahan hasil kekayaan daerah yang di pisahkan di target Rp. 3.566.250.785 sampai akhir September sudah tembus target.

Sedangkan,lain-lain pendapatan asli daerah yang sah baru sentuh 68.28. Dari target 80.872.192.842. Baru terdulang Rp55.220.288.652,68 Kota MOojokerto emang imut tapi tenagh berkembang. Kondisi demikian di pandang kalangan dewasa sebagai momen tepat men-phus eksekutif mendongkrak perolehan PAD samapi Rp 130 milyar di tahun depan.

            Iklim infestasi yang tenagh bergairah dan berkembang kawasan sekitar Kota di pandang sebagai batu loncatan mendulang pundi-pundi PAD. Terlebih pagi potensi mengali PAD dari sejumlah sektor masih bisa di tekan lebih besar lagi sedangkan,potensi PAD di beberapa bidang usaha lain butuh di garap srius lagi.sejumlah tolak ukur mengenjot lagi pundi-pundi daerah mencuat seperti laju infestasi bidang usaha seperti perdagangan usaha,industri,perkantoran samapai pusat perbelanjaan seperti supermart. Ini memandangkan tingginya pengunaan lahan di kota. Sejalan dengan itu,menaikan pajak daerah terkait lahan bisa jadi respon pemerintah melihat potensi tersebut.Anggota Banggar DPRD Kota Mojokerto Soni Basuki,mengatakan kalangan golongan mendorong pemerintah agar lebih tinggi lagi mematog PAD-nya. Itu tak lepas kondisi perekonomian kota yang tengah berkembang. Kendati secara umum,perekonomian lesu namun kawasan kota terbilang masih(radar mojokerto - jawa pos)