ARTIKEL


Lemak Ini Buruk Untuk Jantung?
Senin, 17 Januari 2011
Mung­kin Anda sudah per­nah dengar ten­tang trigliserida, dan Anda juga mung­kin sudah per­nah men­dengar bahwa kadar trigliserida dalam darah yang tinggi dapat ber­dam­pak buruk.

Tapi apa sebenar­nya trigliserida ini? Meng­apa dok­ter anda meng­gelengkan kepalanya jika hasil pemerik­saan koles­terol anda ber­kata bahwa kadar trigliserida anda tinggi? Dan apa urusan mereka dengan diabetes dan sekelom­pok gejala-gejala meng­khawatirkan yang disebut “sin­drom metabolik”?

Apa itu trigliserida?

Katakanlah dengan seder­hana, trigliserida adalah lemak. Itu dia,  mereka adalah ben­tuk paling banyak dari cadangan lemak tubuh kita. Jaringan lemak diben­tuk dari sel-sel yang diisi dengan trigliserida.

Jadi trigliserida itu buruk kan? Hmm…, mung­kin secara umum. Namun fak­tanya, kita tidak dapat hidup tanpa trigliserida. Dapat dikatakan mereka adalah kecang­gihan tubuh manusia dalam menyimpan energi cadangan.

Hingga 100 tahun yang lalu – atau juga sebelum­nya, makanan tidaklah ber­lim­pah seperti saat ini, dan manusia lebih banyak mem­bakar kalori dalam kegiatan fisik. Jadi sangat pen­ting untuk memiliki kemam­puan menyimpan bahan bakar secara efisien. Untuk satu gram­nya, orang bisa men­dapatkan energi dua kali lebih banyak dari pen­cadangan lemak daripada satu atau dua subs­tansi lain (protein & gula) yang dapat kita bakar untuk dijadikan energi.

Namun kini ada banyak makanan di sekeliling kita, kita makan lebih banyak, dan kita tidak melakukan banyak aktivitas fisik seba­gaimana orang-orang di era 100 tahun yang lalu atau sebelum­nya. Jadi, kebanyakan dari kita, menyimpan lemak dalam jum­lah yang sig­nifikan lebih banyak daripada yang kita per­lukan – dalam ben­tuk trigliserida.

Kerusakan dan Diabetes

Apa masalah­nya memiliki kadar trigliserida yang tinggi? Jika trigliserida adalah lemak, dan lemak adalah energi, tidak­kah kita hanya menum­puk atau menyimpan energi lebih banyak saja? Sayang­nya, tubuh kita sering­kali tidak mampu menyimpan energi eks­tra itu secara efesien – dan kadang sel-sel lemak ber­lebih itu menarik sel-sel lain yang menyebabkan masalah pada kesehatan anda.

Untuk satu hal, sel-sel lemak cen­derung menarik sel-sel per­adangan. Dan sel-sel per­adangan ter­tentu, disebut sitokin, meng­ganggu kemam­puan tubuh untuk meng­urus gula dan seba­gai dam­pak­nya menam­bah risiko ber­kem­bang­nya diabetes.

Lemak, dalam ben­tuk trigliserida, juga cen­derung menyusup ke jaringan lain­nya, seperti hati dan otot. Ini bisa jadi awal dari jaringan-jaringan ter­sebut juga turut tidak bisa meng­olah gula dengan baik, dan kem­bali pada pening­katan risiko men­jadi diabetes.

Sin­drom Metabolik

Trigliserida yang tinggi sering­kali dihubungkan dengan sekelom­pok  kon­disi lain­nya yang bersama-sama disebut “sin­drom metabolik” – sekelom­pok faktor-faktor risiko bagi penyakit jan­tung dan diabetes tipe 2. Ter­masuk di dalamnya:

  • Obesitas, khusus­nya jaringan lemak ber­lebihan di dalam dan di sekitar abdomen/perut.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Pening­katan kadar gula darah (pre-diabetes atau disebut toleransi glukosa terganggu/impaired glucose tolerance).
  • Kadar tinggi protein-protein per­adangan di dalam darah.

Trigliserida yang tinggi juga dapat ber­arti ren­dah­nya kadar high-density lipop­rotein (HDL) – si koles­terol baik. Dan pada waktu yang sama, trigliserida dapat mem­ben­tuk sejenis “paket kom­binasi” dengan low-density lipop­rotein (LDL) – si koles­terol jahat, meng­arah pada lebih banyak pem­ben­tukan plak dalam pem­buluh arteri jan­tung anda dan lebih menam­bah risiko penyakit jantung.

Kenali Kadar Anda

Sebaik­nya berapa kadar trigliserida seharus­nya? Trigliserida nor­mal ber­ada pada kadar 150 atau di bawah­nya. Jika kadar­nya melebihi itu, maka diper­tim­bangkan seba­gai suatu masalah:

  • Batas atas tinggi: 150 – 199;
  • Tinggi: 200 – 499;
  • Sangat tinggi: 500.

Apa yang bisa kita lakukan jika kadar trigliserida men­capai batas ting­ginya? Sebuah jawaban yang amat seder­hana dan, bagi banyak orang, amat­lah sangat susah: meng­urangi berat badan melalui diet dan olahraga.

Jika seseorang ber­kurang­nya 10% berat badan­nya dan mulai ber­olahraga setidak­nya setengah jam, tiga atau empat kali seminggu, itu sudah bisa meng­atasi setengah dari per­masalahan. Walau mung­kin memang ada predis­posisi genetik ter­libat di dalam­nya, namun tetap saja berat badan ber­lebih menam­bah masalah men­jadi lebih buruk lagi.

Juga mung­kin ada per­tanyaan, apa yang sebaik­nya dikonsumsi/dimakan? Sebenar­nya tidak masalah apa pun yang dimakan atau seberapa banyak pun, yang jadi masalah adalah ketika seseorang makan lebih banyak daripada yang dibakar seba­gai energi.

Tapi karena kecen­derungan pola kon­sumsi manusia, maka diet ren­dah lemak jenuh, koles­terol, dan kar­bohidrat seder­hana disarankan ketika men­coba meng­urangi trigliserida yang tinggi. Jika Anda tidak yakin apa yang dimak­sud dengan kar­bohidrat seder­hana, maka coba pikirkan makanan yang memiliki kesan “putih”, seperti nasih putih, roti tawar putih, ken­tang biasa. Makanan ini dicerna dan diubah men­jadi gula dengan begitu cepat­nya seperti ketika Anda minum soda.

Apa yang Anda per­lukan adalah sesuatu yang perlu sedikit lebih banyak waktu untuk dicerna – yang ber­arti lebih banyak serat. Seperti misal­nya brown rice atau di Indonesia disebut beras pecah kulit (beras yang hanya dipecah bagian gabah­nya dan masih menyisakan kulit ari beras, ber­warna kecoklatan, dan bukan putih bersih).

Jika kadar koles­terol dan trigliserida sangat tinggi, dok­ter mung­kin juga meresepkan obat-obatan untuk menurun­kan­nya. Pada level yang sangat tinggi, trigliserida bisa jadi begitu buruk di mana seseorang bisa jadi meng­alami masalah-masalah kesehatan lain­nya seperti pank­reatitis, dan obat-obatan sangat­lah ber­man­faat dalam situasi seperti ini.

Guna men­cegah diabetes dan sin­drom metabolik, maka kon­trol asupan kalori sangat diharapkan. Sebaik­nya memang kita tidak meng­on­sumsi sum­ber kalori lebih banyak daripada yang akan kita bakar untuk aktivitas sehari-hari.

Diadap­tasi dari “The Trouble with Triglycerides

Diambil dari: Lemak Ini Buruk Untuk Jantung? oleh Cahya.