ARTIKEL


KEDELAI MAKANAN BERKHASIAT OBAT
Sabtu, 09 Mei 2009
 

            Beberapa jenis penyakit seperti jantung koroner, diabetes, asam urat dan lainnya diketahui sebagai akibat terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan fast food (makanan cepat saji) yang kini lagi ngetrend. Betapapun nikmatnya hidangan fast food tersebut, tubuh kita akan kewalahan untuk memprosesnya, menyerap zat-zat yang baik, dan membuang ampasnya. Akibatnya, tubuh kita menjadi keranjang sampah yang besar bagi zat-zat berbahaya berupa lemak jenuh, kolesterol jahat, Kristal asam urat, dan lainnya.

            Penelitian membuktikan, bahwa kacang kedelai adalah salah satu primadona bahan alami yang mampu menghilangkan sampah tersebut. Kedelai yang dipandang sebagai makanan rakyat ternyata menempati posisi elite di jajaran bahan berkhasiat obat. Sebagai makanan, kedelai bias disajikan menjadi olahan yang variatif. Jika dibedah secara ilmiah, akan ditemukan zat-zat berharga di dalamya yang menjadi “jurus” penyempurna aktivitas kaum wanita.

            Adapun maksud “jurus ampuh” kedelai adalah zat-zat utama yang dikandungnya. Hebatnya, kedelai adalah salah satunya bahan nabati yang memiliki kandungan protein 100 persen lebih tinggi dari daging dengan kandungan kolesterol yang justru lebih rendah, sehingga akan sangat bermanfaat untuk mengatasi kolesterol.

            Khusus bagi kaum wanita, kandungan zat dalam kedelai tersebut sangat berarti untuk menjaga keindahan dan kesehatan, karena kondisi tubuh wanita cenderung turun naik. Bagaimana wanita memanfaatkan kedelai? Berikut ini adalah jurus jitu kedelai dalam menyempurnakan kehidupan kaum wanita.

            Saponin sdalah sejenis zat yang mudah larut dalam air dan minyak. Sedangkan fungsi Saponin yang dikandung dalam kedelai yang mencegah pembentukan lemak rusak, menahan penyerapan lemak, dan mempercepat pemecahan lemak. Tubuh yang menagndung banyak lemak rusak akan mengalami proses penuaan dini.

            Walaupun vitamin B2 dan Vitamin E juga berfungsi mencegah proses penuaan dini, tetapi zat saponin lebih efektif dari keduanya, sehingga dapat mencegah penuaan dini yang cukup bagus. Makin banyak mengkonsumsi kedelai, makin banyak lemak rusak yang terbuang dari tubuh. Artinya, tubuh makin bugar karena metabolisme makin lancar.

            Dalam kedelai terkandung sekitar 20 persen lemak yang mengandung lecithin. Kolesterol yang bertumpuk dalam pembuluh darah seperti bubur yang mengeras sehingga menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Jika pembuluh darah kurang terawat, maka keadaannya mirip selang rapuh yang mudah pecah dan memicu timbulnya komplikasi lain seperti penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.

            Letchitin bertugas memecah kolesterol dalam pembuluh darah menjadi butiran halus sehingga dapat dibuang keluar, jika dalam darah terdapat cukup banyak letchitin, maka pembuluh darah menjadi lentur dan sirkulasi darah pun lancar. Sehingga resiko terserang penyakit jantung koroner, stroke dan gangguan lainnya akan berkurang.

            Akibat menyusutnya kadar hormone kewanitaan umumnya mengganggu dan menggelisahkan kaum wanita. Adapun gejalanya terasa menyiksa seperti depresi, insomnia, sakit kepala, berkeringat di sekujur tubuh dan lainnya. Apalagi dalam hal seksualitas akan mengalami perubahan yang sangat mengganggu.

            Untuk mengatasi gangguan fungsi hormone kewanitaan tersebut, maka dibutuhkan suplai bahan yang mengandung senyawa serupa estrogen (jenis hormone wanita). Dan sekali lagi, bahwa kedelai membuktikan keistimewaannya karena dikelompokkan ke dalam “estrogen nabati” atau estrogen yang berasal dari tumbuhan. Bahkan, ini jauh lebih aman dan menyehatkan bagi kaum wanita.

            Kaum wanita ternyata diketahui rentan terkena anemia (kurang darah) akibat sirkulasi haid. Namun sebaliknya, kaum wanita pun sangat mudah terperangkap obesitas (kegemukan). Kedua kondisi ini umumnya dipicu oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Karena itu, baik wanita yang kurang darah maupun yang kelebihan berat badan memiliki kebutuhan yang sama terhadap protein sebagai pembentuk sel tubuh sekaligus bahan baku memproduksi sel-sel darah.

            Dengan kata lain, protein adalah kata kunci menuju hidup sehat. Nah, dari semua jenis makanan yang mengandung protein tinggi (daging, telur, udang atau ikan), maka kedelai termasuk paling aman dan seimbang. Hal ini masih terkait dengan kemampuan khas kedelai untuk larut di air maupun minyak yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan makanan lainnya.