ARTIKEL


Konsumsi Kalsium Selama Hidup
Rabu, 30 April 2008
Konsumsi Kalsium Selama Hidup


Seiring dengan pertambahan usia, berbagai fungsi organ tubuh mulai menurun, termasuk tulang. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, asupan kalsium perlu ditingkatkan. Osteoporosis atau pengeroposan tulang kini bukan lagi milik para lansia saja.

Kelompok usia muda pun ternyata tidak bebas dari risiko penyakit ini. Perubahan gaya hidup yang semakin tidak sehat menjadi pangkal utama masalah tersebut. Akibat kurang aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, mulai anak-anak sampai dewasa, serta kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan tulang menjadi rendah sehingga menyebabkan osteoporosis.

Anak-anak pun bisa saja mengalami osteoporosis. Apalagi, 41.7% penduduk Indonesia rawan terkena osteoporosis dini. Osteoporosis itu disebabkan karena kekurangan asupan kalsium dan vitamin D.

Osteoporosis dini dapat diderita anak pada usia pertumbuhan. Biasanya ditandai dengan sakit pada tulang tangan dan kaki, bentuk kaki yang tidak lurus sehingga berbentuk huruf X atau O. Itu sebabnya, asupan kalsium sejak usia dini sangat penting untuk masa pertumbuhan anak, terutama agar perkembangan tulangnya dapat tumbuh secara normal sesuai usia. Namun, pemberian kalsium hendaknya tidak berhenti saat anak sudah dewasa. Karena itu, asupan kalsium masih sangat diperlukan untuk mencegah osteoporosis pada usia tua.

Pemberian asupan kalsium harus sesuai dengan kebutuhan dan tergantung usianya. Untuk usia 0-6 bulan, diperlukan asupan kalsium sebanyak 400 mg. Untuk usia 6-12 bulan membutuhkan asupan 600 mg. Usia 1-10 tahun memerlukan 800-1.200 mg. Sedangkan usia 11-24 tahun membutuhkan 1.200 - 1.500 mg. Dan untuk umur 25-65 tahun perlu 1.000 mg. Asupan kalsium ini dapat diperoleh dari susu, keju, yoghurt, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Data International Osteoporosis Foundation (IOF) menunjukkan bahwa 150 juta orang di seluruh dunia terdeteksi osteoporosis dan berisiko mengalami patah tulang yang dapat melumpuhkan dan menurunkan kualitas hidup. Sedangkan di Indonesia, dua dari lima orang lansia terancam osteoporosis. Tulang-tulang yang pada umumnya menjadi sasaran serangan osteoporosis adalah terutama yang berongga, contohnya tulang belakang, pinggul, leher, paha, maupun lengan bawah.

Sumber : www.info-sehat.com