ARTIKEL


GELAR PAHLAWAN
Selasa, 01 April 2008

GELAR PAHLAWAN

DAN NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN

Hendro Suwono,SH,CN,MH

Wawali Mojokerto

SEJARAH BANGSA INDONESIA


    Waktu kita duduk di Sekolah Dasar/SD dulu sekitar 10 tahun berjalannya Pemerintahan ORBA (penulis lahir di awal Pemerintahan ORBA), bila kita mempelajari perjalanan sejarah perjuangan bangsa dimana bangsa yang selama 350 tahun menghadapi penjajahan fisik Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang, bukanlah masa yang singkat. KARTINI, SOEKARNO, KI HADJAR DEWANTARA, HATTA, NATSIR, TAN MALAKA, SYAHRIR, Jenderal SUDIRMAN, serta banyak lagi contoh pejuang kaum muda dan menjadi pahlawan pada zamannya. Kita boleh bangga, mereka (kaum muda pada zamannya) adalah PAHLAWAN.

    Mereka dianggap mempunyai "IDEALISME" untuk membangun manusia dan masyarakat Indonesia Baru, menghargai kebebasan berpikir dan memiliki sikap kritis yang tajam, kepercayaan diri yang kuat serta memiliki keberanian mengembangkan pemikiran sendiri. Orang boleh berbeda dalam menatap, menilai dan menakar kondisi kaum muda hari ini.Tapi satu hal yang pasti, goresan sejarah negeri ini secara jujur mencatat keterlibatan kaum muda yang sangat intensif untuk masyarakatnya. IDEALISME dalam arti tidak ikut-ikutan dalam arus perubahan yang ada; tidak hanya berhenti dan mengamini struktur penindasan yang ada; tidak hanya sanggup mengatakan "TIDAK!" melainkan mengajukan tema-tema baru tentang manusia dan masyarakat Indonesia Baru yang terbebas dari keterasingan (ter-alienasi). Lebih penting lagi tidak hanya melontarkan ide-ide tetapi berjuang untuk mewujudkannya dalam sejarah; praksis mereka adalah dialektika antara aksi dan refleksi, adalah campur tangan kritis ke dalam sejarah.

    Di Era sekitar 10 tahun Pemerintahan ORBA , dimana generasi yang waktu itu hanya diajak untuk selalu belajar, mengenang dan diharapkan agar dari sejarah yang telah mereka buat ke depan menjadi generasi yang bisa mewarisi apa yang telah mereka torehkan, perjuangkan dan juga korbankan untuk negeri ini, tanpa diajarkan untuk selalu bercermin pada sejarah, sehingga kita bisa secara Obyektif menatap masa depan yang pasti walaupun sekedar mengintip masa lalu yang suram. Suram ketika setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, SOEKARNO sebagai Bapak Proklamator dan Pemersatu serta menjadi Presiden Pertama di Republik ini yang di kenal dengan Pemerintahan ORLA, kemudian tercabik-cabik oleh pergolakan politik, sehingga muncul gerakan yang dianggab separatis seperti Tan Malaka, DI/TII dll. Bahkan belum sempat manata ekonomi agar bangsa yang baru keluar dari cengkraman penjajah dan keluar dari kemelaratan, keterbelangan, terjadi tragedi politik yang dikenal dengan Gerakan G 30 S PKI tahun 1965, kemudian berdampak runtuhnya Rezim ORLA (SOEKARNO). Akhirnya lahirlah Pemerintahan ORBA dengan Ketetapan MPRS no XXXXIV/1968, dimana SOEHARTO diangkat sebagai Presiden RI ke-2.(bersambung)