ARTIKEL


Jangan Biarkan Stresmu Jadi Depresi !
Jumat, 15 Februari 2008

Bingung dengan pekerjaan se-abrek, di rumah dimarahi terus, kehidupan sosial tidak seimbang, maupun pacar selingkuh, memang bisa bikin stres. Kalau terus-menerus seperti ini, bisa-bisa orang stres akan menjadi penderita depresi yang bisa gila bahkan memutuskan suicide.. hii ngeri..

Depresi lebih sering diartikan dengan stres yang berkepanjangan, tapi jangan salah ada juga stres yang tidak selamanya berakhir dengan depresi. Menjelaskan hal ini, ahli psikologi Vera Itabiliana mengungkapkan bahwa depresi ada karena perasaan sedih yang mendalam. Tapi kadang peristiwa sedih yang dialami tidak sebanding dengan perasaan sedih tersebut, dan terus-menerus dirasakan sampai melebihi waktu sebenarnya.

Secara umum gejala depresi tampak pada tiga bagian, yaitu gejala fisik, mental, dan sosial. Dari fisik, orang depresi biasanya lebih malas dari kehidupan sehari-hari, susah tidur, malas makan, pikiran kosong, kehilangan motivasi, cepat capek, bahkan gampang sakit.

Sedangkan dari segi mental, orang depresi lebih cepat marah, sensitif, merasa useless, tidak percaya diri, sering mendramatisir rasa kecewa, dan sering ketakutan akan karma yang akan menimpa mereka karena kesalahan yang diperbuat. Untuk urusan sosial, kebanyakan orang depresi akan sering menghindar saat-saat menyenangkan, menjauh dari realistis, malu bertemu orang lain, uring-uringan tanpa alasan, serta tanpa sadar jadi orang yang menyebalkan.

Dan untuk mengatasi rasa depresi yang merugikan diri sendiri yang membawa pengaruh ke orang lain ini, disarankan untuk melakukan berbagai terapi. Misalnya saja 'Psikoterapi', yaitu lebih menerima perhatian dan saran dari orang lain agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup. Tentu saja hal ini dilakukan dengan cara bertahap untuk bisa menerima tanggung jawab dan tekanan hidup yang dialami. Ada juga 'Terapi Kognitif', yang dilakukan dengan cara mengubah cara pandang negatif dan rasa putus asa.

Sedangkan untuk penderita depresi berat, bisa diterapkan 'Terapi Elektrokonvulsif', yaitu dengan cara memberikan kejutan listrik untuk merangsang kinerja otak yang beku, biasanya sih untuk penderita yang ingin suicide.

Selain terapi, penggunaan obat penenang juga ada baiknya, apalagi untuk orang-orang yang memiliki kepribadian tertutup dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Yang penting, kita harus menjauhkan diri dari godaan-godaan untuk berpikir pendek. Seperti kata pepatah, We dont know how life bring us later, just hold on.. (cc/boo) Sumber       :       KapanLagi.com -

print