ARTIKEL


Antioksidan Penangkal Radikal Bebas
Kamis, 03 Januari 2008
     BANYAK faktor yang dapat memicu penyakit, salah satunya radikal bebas. Selain menyebabkan diabetes, alzheimer, maupun kanker, kelompok atom ini bisa memicu penyakit jantung koroner.
    Selama beberapa dasawarsa ini, radikal bebas--kelompok atom yang bersifat tidak stabil-- telah diyakini sebagai penyebab terjadinya kerusakan struktur seluler dan subseluler jaringan tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan. Dengan demikian, diketahui adanya pengaruh radikal bebas terhadap timbulnya penyakit metabolik, di antaranya diabetes, jantung, darah tinggi, stroke, kanker.
    Maka itu, kehadiran radikal bebas menjadi sangat penting, sama pentingnya dengan ditemukannya mikroorganisme,seperti parasit, bakteri, virus dalam penyakit infeksi.
    Spesialis gizi dari Klinik Hang Lekiu dr Inayah Budiasti SpGK mengatakan, saat tubuh dipenuhi radikal bebas yang berlebihan, molekul yang tidak stabil yang berada di dalam tubuh berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka akan bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun tidak sehat. Alhasil, yang terjadi kemudian, munculnya berbagai penyakit.
"Dalam tubuh, reaksi ini akan menjadi reaksi rantai karena selalu diikuti terbentuknya radikal bebas baru. Semakin panjang rantai yang terbentuk,semakin reaktif dan destruktif sifatnya," ujarnya.
    Kerusakan yang diakibakan radikal bebas dapat mengenai sel, jaringan tubuh, dan DNA yang merupakan unsur utama pembentukan sel, ditimbulkannya melalui kesalahan proses oksidasi (erroneous oxidation).
    Kelebihan radikal bebas memang telah menjadi penyebab utama dari berbagai masalah metabolik atau yang berhubungan dengan pembuluh darah. Untuk menghindari agar radikal bebas tidak berlebihan di dalam tubuh, upaya yang bisa dilakukan adalah menekan faktor yang memicu produksi radikal bebas yang terlalu banyak.
    Radikal bebas dapat dihasilkan oleh faktor lingkungan, seperti asap rokok, pembakaran, sinar ultraviolet. Di samping itu,radikal bebas dapat terbentuk dari pencemaran makanan yang kita konsumsi sehari-hari, yang terbukti mengandung zat karsinogenik dan atherogenik (menyebabkan kekakuan dinding pembuluh darah). Pencemaran makanan dapat diakibatkan karena pengolahan makanan, pestisida, dan bahan kimia lainnya. Semua faktor itulah yang harus dihindari.
    Staf Departemen Kardiologi dan Pembuluh Darah RS Jantung Harapan Kita dr BRM Arie Soeryo K SpJP mengatakan, untuk mengatasi radikal bebas, asupan makanan yang mengandung antioksidan diperlukan sebagai penangkal.
"Antioksidan berfungsi melindungi LDL agar tidak teroksidasi hingga menimbulkan kerusakan," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
    Antioksidan sebenarnya dihasilkan secara alami oleh tubuh. Namun, ada pula yang bisa diperoleh dari luar, contohnya suplemen, vitamin, dan bahanbahan makanan alami.Sementara itu, sejumlah vitamin yang dipercaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi adalah vitamin E, vitamin C, teh, vitamin A (betakarotin),dan selenium.
(Sindo Pagi//tty)  (sumber : Okezone.com)