ARTIKEL


Terobosan Bedah Implan untuk Radang Sendi
Senin, 03 Desember 2007

 Terobosan Bedah Implan untuk Radang Sendi

Kabar baik bagi penderita radang sendi (osteoarthristis). Kini ada terobosan bedah implan radang sendi lutut yang sangat minim merusak jaringan; bisa dengan navigasi komputer, dan setelahnya pasien memungkinkan melakukan gerakan memutar.

"Fleksibilitas lutut yang tinggi amatlah diinginkan oleh para pasien yang melaksanakan operasi penggantian lutut," kata Sarbjit Singh, dokter spesialis osteoarthritis dari Singapura, di Jakarta, pekan lalu.

Kebanyakan orang Asia yang berusia di atas 55 tahun menderita osteoarthristis dengan berbagai tingkat keparahan. Jika tidak ditangani, penyakit sendi degeneratif yang tidak ditangani dapat menyebabkan penderita kesulitan bergerak. Bahkan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kelumpuhan yang menurunkan kualitas hidup penderita.

Karena tulang rawan yang mulai aus, maka persendian lutut pun umumnya mulai terasa nyeri karena radang sendi. Biasanya, cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan meminum obat, menginjeksi, atau operasi. Dengan obat atau injeksi, jika perbaikannya bermakna, maka akan diteruskan. Akan tetapi, kalau nyerinya makin parah, apalagi kemudian kaki menjadi bengkok dan tidak bisa digerakkan, biasanya kemudian dilakukan operasi.

"Cara konvensional adalah dengan arthroscopy alias pembersihan cairan sendi. Ini sangat mudah dikerjakan, tetapi bisa kembali nyeri," kata Singh. Namun, jika ada kerusakan, tambahnya, ada kemungkinan kaki bengkok kembali.

Dulu, cara terpopuler adalah dengan total knee replacement. Caranya dengan mengganti sebagian atau semua lutut dengan implan. Namun. lagi-lagi, beberapa tahun kemudian rasa nyeri bisa kembali muncul.

Pada prothesis lutut dengan implan platform bergerak, polyethylene insert (semacam tonjolan, terbuat dari polietelin yang dimasukkan pada tibia tray—bagian atas tungkai) mampu melakukan gerakan berputar terbatas sehingga sambungan antara permukaan komponen femur dan polietelin terlihat lebih alami. Mobile bearing knee ini dirancang secara unik untuk dapat berputar ketika menekukkan lutut agar dapat mengakomodasi gerakan normal, sekaligus meminimalisasi kerusakan implan sebesar 94 persen.

"Seusai bedah yang memakan waktu satu jam, pasien dapat menekukkan lutut dan berlutut. Posisi ini merupakan gerakan mendasar yang sangat penting bagi semua orang yang menginginkan kehidupan normal," kata Profesor Singh.

Hingga saat ini Singh telah melakukan operasi mobile bearing knee pada 200 pasien radang sendi. Lebih dari satu juta implan mobile bearing knee telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 2005, seperti di Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Australia. (LOK) okezone.com