ARTIKEL


Asinnya Air Laut
Rabu, 14 November 2007

Madison:

Namun, tak banyak yang tahu bahwa garam yang terkandung dalam air laut itu memiliki asal-muasal yang hampir sama dengan usia bumi. Ketika bumi terbentuk, gas yang dimuntahkan dari perut bumi melepaskan ion garam yang mencapai samudra lewat air hujan atau erosi.
Kini salinitas laut pada dasarnya konstan. "Jumlah ion yang dipindahkan atau dimasukkan tidak terlalu besar," kata McKinley. "Sumber dan pengambilan ion yang ada sekarang ini terlalu kecil, sedangkan penampungannya amat besar sehingga ion itu tetap berada dalam air."

Tiap tahun, sungai yang mengalir ke laut cuma membawa 0,00005 persen total garam yang ada di laut.

Pada danau, pergerakan air dan garam yang terlarut di dalamnya relatif cepat sehingga membuat air tetap tawar. Misalnya, di Danau Superior di Kanada, air hujan dan ionnya akan berada di dalam danau selama 200 tahun, jauh lebih cepat ketimbang 100-200 juta tahun tertimbun di lautan. "Bahkan jika ada akumulasi ion dalam sebuah danau, itu akan segera terbilas," kata McKinley.

Berbeda dengan danau, garam di laut tak punya tempat berpindah. "Ion yang masuk ke sana jutaan tahun lalu tetap berada di situ," ujarnya. "Ada bukti geologis bahwa keasinan air sama dengan yang dirasakan sekarang ini selama sedikitnya 1 miliar tahun
.

Sumber : TEMPO Interaktif.com