ARTIKEL


FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)
Selasa, 30 Oktober 2007

FLU BURUNG ( AVIAN INFLUENZA )

I. PENDAHULUAN

            Penyakit Avian Influenza (AI / Flu Burung) adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A dari family Orthomyxoviridae dan menyerang pada ayam, kalkun, burung, itik, unggas yang lain dan babi serta dapat pula menular kepada manusia.

II. PENULARAN

* Melalui kontak langsung

      - Feaces dan sekresi dari hewan tertular

      - Makanan, air, peralatan dan baju yang tercemar

      - Melalui udara

      - Hewan carrier (pembawa virus) : unggas air dan burung air.

      - Masuk ke tubuh melalui mulut, hidung dan mata

* Masa Inkubasi : 3-5 hari atau lebih.

* Dapat terjadi kematian dalam waktu 24 jam setelah tanda klinis tampak.

III. TANDA-TANDA KLINIS

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Depresi, tak mau makan

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Kepala / muka bengkak

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Jengger, pial dan bagian tubuh yang tidak berbulu berwarna kebiruan / keunguan

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Ada cairan dari mata dan hidung

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Batuk, bersin dan ngorok

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Diare, feaces hijau

Diagnosa Banding : Fowl Cholera, ND Velogenik dan penyakit respirasi lain (ILT).

IV. KARAKTERISTIK VIRUS AVIAN INFLUENZA

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Dalam air es suhu 0º C bertahan lebih dari 30 hari

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Dalam air suhu 22º C virus dapat hidup selama 4 hari

<!--[if !supportLists]-->·        <!--[endif]-->Virus akan mati pada :

- Pemanasan 80º C selama 1 menit

- Pemanasan 70º C selama 30 menit

- Penggunaan desinfektan

- Suasana Asam


V. TINDAK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

A. Melalui Metode 9 (sembilan) Tindakan antara lain :

      1. Biosekuriti secara ketat, yaitu tindakan pengamanan untuk pengendalian wabah dengan cara :

<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Pelarangan / pembatasan pengeluaran unggas yang sakit, kotoran, limbah, peralatan, orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan unggas yang sakit.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Dekontaminasi / Desinfeksi adalah pensuci hamaan terhadap pakan, peralatan, bangunan dan segala sesuatu yang bersentuhan dengan unggas tertular.

2. Pemusnahan, yaitu tindakan dengan cara :

<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Depolulasi (pemusnahan selektif) adalah pengurangan populasi dengan cara membunuh / menyembelih secara benar terhadap unggas yang menjadi sumber penularan penyakit.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Disposal adalah pembakaran dan penguburan terhadap unggas tertular yang telah mati, telur, kotoran, pakan peralatan dan segala sesuatu yang tercemar yang tidak dapat didekontaminasi / didesinfeksi secara efektif.

3. Vaksinasi, yaitu tindakan pengebalan dengan cara :

<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin inaktif yang diproduksi secara legal dan telah mendapat nomor registrasi dari Pemerintah cq. Departemen Pertanian.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Kebijakan Vaksinasi :

- Hanya untuk unggas yang sehat

- Hanya untuk daerah tertular (sudah terdapat kasus positif penyakit)

- Vaksinasi massal hanya untuk seluruh unggas sehat pada radius 1 km dari daerah     tertular.

c.   Program Vaksinasi :

- Ayam pedaging umur 4-7 hari di bawah kulit pangkal leher.

- Ayam petelur :

                    * Umur 4-7 hari 0,2 ml di bawah kulit pangkal leher

                    * Umur 4-7 minggu 0,5 ml di bawah kulit pangkal leher

                    * Umur 12 minggu 0,5 ml di bawah kulit pangkal leher / otot dada

                    * Setiap 3-4 bulan diulang 0,5 ml pada otot dada

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Pengendalian lalu lintas, yaitu tindakan pengaturan pengeluaran dan pemasukan unggas,produk unggas dan limbahnya secara ketat

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Surveillans dan Penelusuran, yaitu tindakan untuk mengetahui area penyebaran penyakit dan untuk menentukan sumber penyakit.

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Peningkatan kesadaran masyarakat, yaitu tindakan sosialisasi, kampanye, penyuluhan dan segala bentuk pemberian informasi melalui media massa, media elektronik, penyebaran brosur / leaflet, pemasangan spanduk dan penjelasan langsung kepada masyarakat.

<!--[if !supportLists]-->7.      <!--[endif]-->Pengisian Kembali, yaitu tindakan pengisian unggas terhadap kandang yang tercemar, baru boleh dilakukan pengisian kembali dengan syarat :

<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan setelah pengosongan kandang.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Telah dilakukan dekontaminasi / desinfeksi dan disposal sesuai prosedur.

<!--[if !supportLists]-->8.      <!--[endif]-->Stampingout, yaitu tindakan pemusnahan secara menyeluruh terhadap unggas, baik yang sakit maupun yang sehat di daerah tertular baru pada radius 1 km dari lokasi peternakan tertular.

<!--[if !supportLists]-->9.      <!--[endif]-->Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi yaitu tindakan untuk mengetahui perkembangan situasi penyakit di suatu lokasi / daerah setelah dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian.

B. Prosedur keamanan mengkonsumsi Unggas :

1. Diperoleh dari peternakan / produsen unggas yang sehat

2. Telah disembelih secara halal

3. Daging dan telur tidak terlihat membusuk / ada tanda-tanda penyakit

4. Daging dimasak minimal pada suhu 80º C selama 1 menit / 70º C selama 30 menit

5. Telur dimasak minimal pada suhu 64º C selama 4,5 menit

6. Orang yang menangani telur atau daging unggas mentah harus segera mencuci tangan dengan sabun.

C. Tindakan yang perlu dilakukan sehari-hari :

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Menempatkan kandang sejauh mungkin dari rumah.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Membersihkan kandang dan sekitar secara teratur, kotoran dan sisa makanan dibuang dalam satu lubang yang disediakan terpisah dari kandang.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Unggas supaya dikandangkan dan dipelihara secara baik, jangan dibiarkan berkeliaran sehingga mengganggu lingkungan sekitar dan berpotensi pada penyebaran bibit penyakit.

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Desinfeksi bisa dilakukan sendiri dengan penyemprotan desinfektan berkadar rendah yang aman bagi hewan, pakan dan minumannya yang dapat dibeli di toko obat hewan / poultry shop.

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Apabila ada ayam yang sakit / mati yang dicurigai terkena AI agar segera melaporkan kepada petugas peternakan.

<!--[if !supportLists]-->6.     <!--[endif]-->Bangkai unggas jangan langsung dibuang / dikubur agar dapat dikirim ke laboratorium khusus untuk diperiksa.   

D. Gerakan Tumpas

            Pencanangan Gerakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Flu Burung (Avian Influenza) dengan istilah singkatan ”TUMPAS” disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada Pekan Peternakan Unggulan Nasional di Pasuruan tanggal 29 September 2005 yang kepanjangannya :

T :        Tidak perlu panik dan khawatir secara berlebihan menghadapi flu burung sebab         penyebabnya virus lemah yang mudah mati karena panas.

U :        Usahakan kebersihan kandang unggas selalu terjaga dan semprotkan bahan-bahan desinfektan / anti hama

M :      Mencuci tangan dengan air dan sabun setelah kontak dengan unggas maupun produknya.

P  :       Proteksi anak dan lanjut usia dari kontak langsung dengan unggas terutama yang sakit.

A :        Amankan makanan dengan memasak daging dan telur sebelum disantap

S :        Segera lapor kepada aparat berwenang jika ada unggas yang sakit / mati dengan mencurigakan, jangan diam atau ditutup-tutupi.

<!--[if !vml]-->
 
 <!--[endif]--><!--[if !mso]-->
<!--[endif]-->

UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT

HUBUNGI :

DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO

Jl. Suromulang Timur, Surodinawan, Kec. Prajurit Kulon

Telp. (0321) 332823 MOJOKERTO 61328

<!--[if !mso]-->
<!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]-->