ARTIKEL


Hindari Makan Berlebihan Saat Rayakan Lebaran
Rabu, 03 Oktober 2007

Surabaya - Lebaran mungkin masih kurang beberapa hari lagi. Namun ada baiknya mengingatkan untuk menghindari pola makan yang berlebihan, setelah berpuasa selama 30 hari.

Biasanya, saat lebaran makanan yang tersedia berupa makanan yang lezat, gurih, dan manis. Hidangan yang semacam ini tentu banyak mengandung protein, lemak dan gula.

Tetapi janganlah itu kita jadikan sebagai ajang untuk balas dendam. Setelah organ pencernaan kita diistirahatkan selama 30 hari, tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Proses adaptasi ini tentunya harus dilakukan secara bertahap dengan secara berangsur-angsur mengubah pola dan porsi makan.

Bila lepas kontrol tentunya akan membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh kita. Misalnya, kegemukan, tekanan darah tinggi dan naiknya kadar kolesterol dalam darah.

"Pokoknya, tidak ada manfaat menjadi kalap saat Lebaran, lalu menyantap semua hidangan yang ada. Sesuaikanlah porsi dan pola makan kita secara bertahap dan jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat yang akan membantu membuat tubuh menjadi lebih bugar dan langsing," kata ahli penyakit dalam RS Siloam Hospital, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD.

Dia menjelaskan, naiknya kembali berat badan setelah sempat turun saat puasa merupakan peristiwa umum yang sering dialami. Untuk itu, pengaturan pola makan amat penting peranannya dalam mencegah naiknya bobot tubuh secara drastis.

Setelah berpuasa biasanya perut sudah terbiasa dengan porsi makan yang kecil. "Bagaimanapun yang terbaik adalah makan dalam jumlah yang sedikit tetapi dengan intensitas yang sering supaya lambung kita tidak kaget karena adanya perubahan yang mendadak," jelasnya.

Dampak lain yang ditimbulkan akibat pola makan berlebihan saat Lebaran, banyaknya orang yang mengalami kekurangan asupan vitamin. Gejala yang tampak akibat kurang vitamin ini adalah selaput lendir mulut yang cenderung pecah-pecah dan kadang-kadang sampai terjadi gusi berdarah.

"Salah satu solusi untuk mengatasi gejala kekurangan vitamin ini dengan membuat variasi pada menu lebaran. Seperti, buah-buahan segar sebagai pencuci mulut, mengganti minuman-minuman manis yang biasanya berasal dari sirup pabrikan (tentu mengandung bahan tambahan seperti zat pengawet dan pemanis buatan) dengan sari buah buatan sendiri," tambahnya.

Sumber : DetikSurabaya.com