ARTIKEL


Kerusakan Terumbu Karang Sulawesi Selatan Meluas
Rabu, 26 September 2007

MAKASSAR:
Dari kawasan terumbu yang rusak itu, 36 persen tergolong kritis. Kerusakan terparah terdapat di kabupaten Bulukumba dengan tingkat kerusakan 100 persen, disusul kabupaten Pangkep yang mencapai 97 persen, Sinjai 86 persen.

Kerusakan juga terjadi di Pulau Selayar, yang memiliki taman nasional bawah laut Taka Bonerate. Tingkat Kerusakannya 70 persen, sama dengan Makassar.

Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Unhas, Chair Rani mengatakan, kerusakan terparah terjadi dalam 10 tahun terakhir. Data LIPI pada 1996 menyebutkan, terumbu karang yang rusak di daerah itu 17 persen, namun hasil penelitian yang dilakukan Unhas menunjukkan kerusakan mencapai 40 persen. Tapi kondisi karang kritis justru turun dari 64 persen jadi 36 persen.

"Kerusakan terumbu karang di Sulawesi Selatan saat ini, sudah cukup memprihatinkan, karena kerusakannya telah mencapai 76 persen," kata Rani. "Jika kondisi ini tidak segera diantisipasi, maka tidak mustahil terumbu karang akan habis, dan yang paling menderita kerugian akibat kerusakan terumbu karang adalah masyarakat pesisir."

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, Sahrun menyatakan kondisi terumbu yang rusak tidak separah itu. Ia memprediksi, kerusakan hanya 40 hingga 60 persen.

Kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penggunaan bom dan obat bius ketika menangkap ikan, ditambah eksploitasi karang untuk ekspor dan bahan bangunan adalah faktor utama penyebab kerusakan, ditambah faktor alam, seperti gempa dan predator.

Sumber : TEMPO Interaktif