ARTIKEL


Arca Tondowongso
Rabu, 05 September 2007

KEDIRI: Upaya pembebasan itu menghadapi masalah karena harga yang diminta pemilik tanah jauh dari kemampuan Pemerintah Kabupaten Kediri. "Terpaksa arca bernilai sejarah tinggi ini kami boyong ke Trowulan," kata Edi Widodo, petugas balai. "Kami tidak berani mengambil risiko hilangnya arca-arca ini."

Arca Hindu yang dipindahkan ke Trowulan, antara lain, arca Brahma, Syiwa, Durga, Lingga, Yoni, dan Lembu Andini. Materi arca dari batu andesit yang sangat berat membuat proses pengangkutan cukup melelahkan. Tim BP3 Trowulan harus mengerahkan 10 orang untuk mengangkatnya. "Nantinya arca ini dikembalikan lagi ke Tondowongso bila sudah ada kejelasan," kata Edi.

Arca dan situs Tondowongso yang ditemukan pad 2007 ini amat penting. Tim ekspedisi BP3 memastikan situs Tondowongso sebagai peninggalan zaman Kerajaan Kadhiri (Kediri) awal karena candi dibangun pada abad XI. "Situs Tondowongso merupakan kompleks candi besar yang dibangun pada abad XI, zaman Kerajaan Kadhiri awal," kata I Made Kusumajaya, Kepala BP3 Trowulan, Mojokerto. "Karya seni transisi perpindahan kerajaan Jawa Tengah ke Jawa Timur. Masterpiece yang luar biasa."

Ketika kerajaan pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, penduduknya ikut pindah sehingga banyak candi dibangun di kawasan Jawa Timur. Proses perpindahan itu terjadi sejak 929 Masehi.

Kerajaan Kadhiri merupakan kerajaan tertua di Jawa Timur. Setelah masa Kerajaan Kadhiri berakhir, muncul Kerajaan Singosari kemudian Majapahit. Ketiga kerajaan itu memiliki keterkaitan dari sisi historis dan arsitektur.

Sejumlah ciri-ciri yang menjadi patokan bahwa situs Tondowongso merupakan peninggalan zaman Kerajaan Kadhiri awal adalah jenis arca yang ditemukan memiliki tekstur amat halus. "Kehalusan arca Tondowongso lebih halus dibanding arca Pradnya Paramita, yang kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta," katanya. "Detail dan pahatannya sangat halus dan sempurna."

Tiap arca ditempatkan pada ruang-ruang tersendiri dalam kompleks candi. "Dengan banyaknya arca yang ditemukan, ini jelas kompleks candi yang besar. Setidaknya ada 4 candi," kata Kusumajaya. "Saat ini baru terlihat gapura besar di sebelah utara dan gapura kecil di sebelah selatan."

Penemuan ini, menurut Kusumajaya, sekaligus menjadi pembuktian prediksi Profesor Sukmono, guru besar Arkeologi Yogyakarta, yang melakukan penelitian di Kediri pada 1957. Pada saat itu, Profesor Sukmono mengatakan di kawasan Kediri ada situs besar yang merupakan peninggalan Kerajaan Kadhiri.

Kompleks candi Tondowongso memiliki luas lebih dari 1 hektare. Panjang sudut timur hingga barat sepanjang 80 meter. Panjang utara hingga selatan 120 meter. Lebar (ketebalan) pagar 130 sentimeter. "Sebagai penggambaran, ukuran candi ini seperti Candi Prambanan, tapi agak kecil sedikit," kata Kusumajaya.

Sumber : TEMPO Interaktif