ARTIKEL


Bioskop Tanpa Kabel
Selasa, 14 Agustus 2007

Menonton tanpa Terlilit Kabel

Teknologi nirkabel sudah tak asing lagi untuk peranti seperti komputer jinjing atau telepon seluler. Tapi, untuk kebanyakan peralatan elektronik, kabel masih merupakan isu yang merepotkan. Bagaimana tidak, pada bioskop rumah contohnya, TV, speaker, dan perangkat stereo harus dihubungkan dengan kabel yang melilit-lilit.

Tidaklah mengherankan jika sebuah perusahaan kecil begitu diapresiasi ketika berhasil membuat sistem bioskop rumah nirkabel. Perusahaan itu, Neosonik, memperoleh Innovation Award dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2007 untuk produknya yang disebut sebagai sistem bioskop rumah nirkabel pertama di dunia.

Produk Neosonik terdiri atas tiga subsistem: perangkat pengendali (controller), rangkaian pengeras suara (loudspeaker), dan penerima video definisi tinggi (HD video receiver). Pengendali cocok dengan semua komponen sumber digital atau analog, seperti HDTV, HD-DVD, CD, atau VCR. Pengendali ini menyiarkan audio video digital yang tak dipadatkan (uncompressed) secara nirkabel ke seluruh pengeras suara dan pesawat TV.

Untuk pengeras suara, Neosonik sudah lama mengembangkannya, seperti juga manufaktur lain. Contohnya, Avega Systems memperkenalkan sistem speaker nirkabel pada CES 2006. Produk itu mulai diproduksi secara massal pada Maret lalu, tapi hingga kini tak didapati di pasar.

Pada produk bioskop rumah Neosonik terdapat dua pilihan model pengeras suara. Pertama, seri 6 yang terdiri atas monitor, center, tower, dan subwoofer. Yang kedua adalah seri 4, terdiri atas monitor, center, dan subwoofer.

Pada kebanyakan sistem nirkabel, data yang dikirimkan bisa sampai di pengeras suara yang berbeda dengan selisih waktu beberapa milidetik. Tapi pada Neosonik data disinkronisasi dalam hitungan nanodetik. Jadi pendengar tak akan mengalami banyak "suara hanyut"--suara yang terdengar seperti jika seorang memindah-pindahkan pengeras suara keliling ruangan.

Begitu juga dengan videonya, disinkronisasi secara ketat. Walhasil, penonton tak akan kebingungan dengan tampilan.

Sinkronisasi dari multisinyal audio-video ini berkat cip yang menggunakan sebuah protokol proprietary Neosonik. Protokol ini bekerja di atas frekuensi yang sama dengan teknologi nirkabel 802.11a, tapi ini bukan Wi-Fi sehingga ia dapat diselubungi dari lalu lintas.

"Kamu tak akan mendapatkannya dari orang selain kami," ujar Ted Feldman, presiden dan pendiri perusahaan yang bermarkas di El Granada, California, Amerika Serikat, itu. Perbedaan lain dengan produk pemutar CD kebanyakan, Noesonik tidak mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog sampai sinyal itu masuk ke pengeras suara. Sedangkan pada produk kebanyakan, konversi digital ke analog terjadi di pemutar cakram padat.

Bioskop rumah nirkabel Neosonik baru akan dipasarkan pada pertengahan tahun depan. Di ajang CES 2007 yang digelar di San Francisco bulan depan nanti, produk yang bakal punya nama sendiri itu akan dipamerkan di anjungan Neosonik. Harganya cukup menguras kantong Anda. Diperkirakan satu unit bioskop rumah ini dijual US$ 6.000-10.000 (Rp 54,6-91 juta). Bisa juga dijual per subsistem dengan harga termurah US$ 3.000 (sekitar Rp 27,3 juta).

Sumber : Tempo Interaktif