ARTIKEL


Mengapa Menthol Terasa Segar?
Rabu, 18 Juli 2007

Mengapa Mentol Terasa Segar

 

 TEMPO Interaktif, SAN FRANCISCO:
Studi itu juga mengungkapkan mekanisme yang menjelaskan bagaimana tubuh mengalami rangsangan temperatur yang amat kuat, yang bisa menyebabkan nyeri.
Reseptor yang disebut reseptor mentol TRPM8 ini menjadi sasaran untuk mempelajari rasa nyeri kronis dan akut yang disebabkan oleh peradangan atau luka saraf. Para peneliti dari University of California, San Francisco, itu menyatakan reseptor ini akan menjadi target potensial untuk mengobati nyeri.

"Dengan memahami bagaimana cara kerja reseptor sensorik dan ambang batas temperaturnya, kami bisa melihat bagaimana perubahan ambang batas itu ketika nyeri timbul," kata David Julius, ketua dan profesor fisiologi di University of California. "Baik ketika peradangan maupun luka saraf serta pengaruh perubahan ini terhadap nyeri kronis."

Reseptor mentol dan reseptor temperatur temuan laboratorium Julius itu menawarkan target potensial untuk mengembangkan obat analgesik yang bekerja pada sistem saraf perifer, bukan saraf bagian tengah tempat reseptor racun bekerja.

Penemuan ini adalah tonggak bersejarah dalam investigasi yang dimulai tim peneliti itu beberapa tahun lalu. Pada 2002, riset itu menemukan reseptor yang diaktifkan oleh bahan kimia pendingin, seperti mentol, produk alami mint, dan udara sejuk. Mereka membuat hipotesis bahwa reseptor itu akan memainkan peran penting dalam merasakan dingin.

Namun, ada beberapa penelitian lain yang ragu terhadap teori Julius dan timnya. Nah, dalam studi ini, Julius berhasil mengkonfirmasi hipotesis mereka dengan "menidurkan" gen yang mensintesis reseptor, baik dalam neuron sensorik dalam kultur sel maupun tikus. Sel pada kultur tidak menanggapi bahan pendingin, termasuk mentol. Sedangkan tikus yang telah direkayasa secara genetik tidak bisa membedakan permukaan hangat atau dingin sampai suhu berubah drastis.

"Telah diketahui selama bertahun-tahun bahwa mentol dan bahan pendingin lainnya membangkitkan sensasi dingin secara psikofisik," kata Julius. "Hal itu terjadi lewat interaksi dengan aspek sistem saraf sensorik yang berhubungan dengan deteksi dingin."

sciencedaily

Sumber : Tempo Interaktif