ARTIKEL


Lupa
Rabu, 18 Juli 2007

Lupa Itu Perkakas Otak

TEMPO Interaktif, Jakarta:
Menurut sebuah studi terbaru, otak memilih untuk mengingat sesuatu yang dianggapnya paling relevan. Secara aktif otak juga memberangus ingatan serupa tapi jarang digunakan, membantu meringankan beban kognitif dan mencegah kebingungan.

Untuk mengetahui mekanisme ingat-mengingat ini, Brice Kuhl dari Stanford University di California, Amerika Serikat, dan timnya menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) untuk mengukur aktivitas otak 20 orang dewasa sehat ketika mereka melakukan tes memori sederhana. Para peserta diberi tiga pasang kata untuk diingat, termasuk dua pasang yang memiliki kemiripan, yaitu loteng-debu, loteng-rongsokan, dan film-gulungan.

Setelah mempelajari "loteng-debu" kedua kalinya, subyek diminta mengingat ketiga pasangan kata menggunakan kata pertama sebagai petunjuk. Rata-rata, 15 persen orang kesulitan mengingat "loteng-rongsokan" dibanding mengingat pasangan yang tidak berhubungan, "film-gulungan".

Membandingkan temuan ini dengan data fMRI yang diambil pada saat tes, tim Kuhl menemukan otak peserta amat aktif di daerah yang menangani ingatan yang bersaing. Aktivitas tinggi juga ditunjukkan daerah yang diyakini memicu pembungkaman memori.

Ilmuwan yakin daerah otak yang pertama itu mengidentifikasi "loteng-debu" dan "loteng-rongsokan" sebagai ingatan yang bertentangan. Daerah otak kedua kemudian menekan "loteng-rongsokan" karena kata itu hanya terlihat satu kali.

Ketika tes diulangi kedua dan ketiga kalinya, aktivitas penekanan berkurang. Hal itu mengindikasikan penyesuaian memori telah dilakukan.

"Setiap kali Anda mengingat sesuatu, otak beradaptasi," kata Kuhl. "Otak tak berhenti menimbang beban ingatan. Dalam tes ini, kami melihat otak membalikkan memori untuk melemahkan ingatan yang bersaing."

Hal ini menjelaskan mengapa orang bingung ketika mengubah kata kunci komputer atau e-mail. Orang sering mencampur kata kunci lama dan baru pada awalnya, tapi lewat pengulangan kita mengembangkan memori yang kuat terhadap kata kunci yang baru dan melupakan yang lama.

 

Sumber : Tempointeraktif