ARTIKEL


Super Komputer
Rabu, 18 Juli 2007

Kisah Si Super

TEMPO Interaktif, Jakarta:

Terminologi supercomputing pertama kali digunakan harian New York World pada 1920, untuk menggambarkan tabulator besar custom-built yang dibuat pabrikan komputer IBM untuk Universitas Columbia.

Namun komputer super pertama justru diperkenalkan pada 1960an, hasil desain Seymour Cray di Control Data Corporation (CDC) di Mineapolis, Amerika Serikat.

Komputer ini memimpin pasar sampai 1970an, saat Cray meninggalkan CDC dan mendirikan perusahaan sendiri, Cray Research. Cray lalu mengambil alih pasar dengan desain barunya dan memimpin pasar selama lima tahun (1985-1990).

Pada 1970an, kebanyakan komputer super diciptakan untuk menjalankan prosesor vektor. Tapi pada akhir 1980an, perhatian beralih ke sistem prosesor pararel masif dengan ribuan CPU.

Ada yang mendesainnya dalam bentuk rak dan lemari. Komputer super buatan IBM misalnya, terdiri dari puluhan lemari yang masing-masing berisi 1020 node atau CPU.

Prosesor yang dipakai pun kian canggih. Bahkan akhir-akhir ini, produsen komputer super sudah mengaplikasikan microprocessors sekelas server, seperti PowerPC, Itanium, atau x86-64.

Pada saat ini para pabrikan berlomba-lomba menciptakan dan mendesain komputer super yang berkecepatan benar-benar super. Komputer tercepat akan masuk daftar yang disebut Top500, yang berisi 500 komputer super tercepat di dunia.

Saban dua tahun, melalui suatu konferensi, daftar Top500 akan diperbaharui. Berikut ini adalah tiga komputer super yang tercepat di dunia:


Blue Gene

Rekor komputer super yang paling super masih dipegang komputer ini. Komputer ini adalah proyek keroyokan IBM, Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, Departemen Energi Amerika Serikat, dan kalangan akademisi, ini.

Hasil proyek yang digelar sejak 1999 itu adalah lahirnya BlueGene/L, sang generasi pertama. Generasi berikutnya: BlueGene/C, BlueGene/P, dan BlueGene/Q, masih dirahasiakan wujudnya.

Pada awalnya, Blue Gene/L terdiri dari 8 lemari yang masing-masing berisi 1.024 node. Kini, komputer yang dipakai untuk meneliti kode molekular dinamik tiga dimensi, simulasi solidifikasi (Nukleasi dan proses tumbuh) melelehnya logam pada kondisi tekanan dan temperatur yang tinggi, ini telah tersusun atas 64 lemari node.

Rekor kecepatan terbesar yang pernah diraihnya adalah 280,6 Tflops (Tera Flops) atau setara dengan 280,6 x 1 triliun flops, pada 27 Oktober 2005. Ini membuatnya terus bercokol di urutan pertama daftar komputer tercepat Top500.


Supercomputer Columbia

Komputer ini diciptakan oleh Silicon Graphics untuk Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat pada 2004. Nama ini diberikan untuk menghormati kru STS-107, pesawat ulang alik Columbia yang meledak pada 2003.

Kecepatannya tercatat 51,87 Tflops dan tersusun dari 20 unit node SGI Altix 3000 yang masing-masing mengandung 512 prosesor Intel Itanium 2. Total prosesor yang mendukung kinerjanya adalah 10.240 unit. Kini Columbia tercatat di urutan ke delapan di Top500.


Earth Simulator

Komputer super ini diciptakan oleh NEC sejak 1999 dan selesai pada Februari 2002. Komputer ini sanggup membuat simulasi iklim di atmosfir dan samudera dengan resolusi sampai 10 kilometer.

Komputer yang ditempatkan di Kanazawa, Yokohama, Jepang, ini berkecepatan 35,86 Tflops dengan 640 node yang masing-masing mengandung 8 prosesor vektor dan memori 16 gigabita. Pada 2002 sampai 2004, komputer ini tercatat sebagai yang tercepat dalam daftar Top500 sebelum disusul dan ditinggalkan Blue Gene/L pada September 2004.

Mengingat Jepang adalah negara yang rentan bencana alam seperti gempa bumi, maka tubuh komputer pun dilengkapi dengan piranti yang tangguh. Gedungnya sudah mengusung konstruksi antigempa.

DEDDY SINAGA | WIKIPEDIA | LIPI | OPEN-MPI | TOP500

Sumber : Tempo Interaktif